Penyakit Mulut dan Kuku di Jatim Merebak, DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat Serius
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali merebak di Jawa Timur, mengancam kesehatan hewan ternak dan perekonomian peternak. Kasus yang semakin meluas ini telah menarik perhatian DPRD Jawa Timur, yang meminta pemerintah pusat untuk segera mengambil langkah konkret dan serius dalam menangani wabah tersebut. Sebagai salah satu provinsi dengan populasi ternak terbesar di Indonesia, Jawa Timur menghadapi risiko besar jika penyebaran PMK tidak segera dihentikan.
Dampak Wabah PMK pada Peternak dan Ekonomi
Wabah PMK telah menyebabkan keresahan di kalangan peternak di Jawa Timur. Banyak dari mereka melaporkan kerugian besar akibat ternak yang sakit atau bahkan mati.
Selain itu, penurunan produksi daging dan susu juga memengaruhi harga pasar, yang berimbas pada perekonomian lokal.
“Kami sangat khawatir dengan kondisi ini.
Jika tidak ditangani dengan baik, wabah ini dapat menghancurkan mata pencaharian ribuan peternak di Jawa Timur,” ujar seorang peternak di Kabupaten Lamongan. Ia menambahkan bahwa banyak peternak kecil tidak memiliki akses ke pengobatan atau vaksinasi yang memadai untuk melindungi ternak mereka.
Selain dampak ekonomi, wabah ini juga menimbulkan kekhawatiran terhadap kesehatan masyarakat.
Meskipun PMK tidak menular ke manusia, daging dari hewan yang terinfeksi harus diproses dengan sangat hati-hati untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
DPRD Jatim Minta Pemerintah Pusat Bertindak
Melihat situasi yang semakin memburuk, DPRD Jawa Timur mendesak pemerintah pusat untuk segera mengalokasikan dana dan
sumber daya untuk mengendalikan wabah PMK. “Ini bukan hanya masalah regional, tetapi masalah nasional yang membutuhkan
perhatian serius,” kata salah satu anggota DPRD Jatim dalam pernyataannya.
Beberapa langkah yang diusulkan oleh DPRD Jatim meliputi:
- Peningkatan Program Vaksinasi: Mempercepat distribusi dan pelaksanaan vaksinasi untuk ternak di seluruh wilayah yang terdampak.
- Penyediaan Dana Darurat: Memberikan bantuan finansial kepada peternak yang mengalami kerugian besar akibat wabah.
- Edukasi dan Penyuluhan: Mengadakan program edukasi untuk peternak mengenai cara mencegah penyebaran PMK dan langkah-langkah penanganannya.
Selain itu, DPRD juga meminta agar pemerintah bekerja sama dengan para ahli kesehatan hewan
dan organisasi internasional untuk mengembangkan strategi jangka panjang dalam mengatasi PMK.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku di Jawa Timur menjadi ancaman serius bagi kesehatan ternak dan perekonomian lokal.
Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah pusat diminta untuk segera mengambil langkah-langkah strategis, termasuk program vaksinasi massal dan bantuan untuk peternak terdampak. Dengan tindakan cepat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, diharapkan wabah ini dapat segera dikendalikan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi sektor peternakan di Indonesia.