Indonesia Tingkatkan Diversifikasi Perdagangan Dengan Oman menyatakan komitmen Indonesia untuk memperluas dan memperdalam hubungan bilateral dengan Kesultanan Oman, khususnya dalam sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi dengan Duta Besar Oman untuk Indonesia, Sheikh Mohamed Ahmed Salim Al Shanfari, yang berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada Kamis (5/6), Sugiono menegaskan bahwa Indonesia melihat Oman sebagai mitra strategis di kawasan Timur Tengah, dan berkomitmen untuk meningkatkan nilai serta keragaman produk dalam hubungan perdagangan kedua negara.
“Saya mendorong penguatan konektivitas antar pelaku usaha Indonesia dan Oman, termasuk melalui penyelenggaraan forum bisnis dan misi dagang bersama,” ujar Sugiono.
Indonesia Tingkatkan Diversifikasi Perdagangan Ekonomi
Dalam dialog bilateral tersebut, Menteri Sugiono dan Duta Besar Al Shanfari sepakat bahwa hubungan ekonomi menjadi salah satu pilar penting dalam relasi kedua negara. Oleh karena itu, keduanya sepakat untuk mendorong implementasi program-program konkret guna memperluas volume dan kualitas perdagangan.
Sugiono menyoroti pentingnya diversifikasi produk ekspor-impor agar kerja sama dagang tidak bergantung pada komoditas tertentu. Ia menekankan bahwa potensi besar masih terbuka luas, termasuk pada produk pertanian, tekstil, teknologi informasi, serta barang industri bernilai tambah.
“Kita perlu membuka ruang lebih luas untuk produk-produk unggulan nasional agar bisa mengakses pasar Oman secara lebih sistematis dan kompetitif,” jelasnya.
Selain itu, ia mendorong agar otoritas terkait dari kedua negara segera merancang skema perdagangan yang saling menguntungkan, termasuk penyusunan perjanjian dagang bilateral yang komprehensif.
Eksplorasi Peluang Investasi Strategis
Di sektor investasi, kedua pihak juga membahas langkah strategis guna memperkuat arus masuk modal antarnegara. Sugiono menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius terhadap investasi yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam sektor energi baru dan terbarukan (EBT), infrastruktur ramah lingkungan, serta sektor pertambangan.
“Indonesia membuka diri bagi kerja sama investasi dengan Oman, terutama dalam pengembangan teknologi hijau, energi surya, dan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Sugiono.
Ia mengundang pelaku usaha dan lembaga keuangan dari Oman untuk melakukan studi kelayakan bersama di berbagai wilayah Indonesia yang dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan sektor tersebut.
Selain aspek ekonomi dan investasi, Sugiono dan Al Shanfari juga membahas pentingnya peningkatan interaksi masyarakat melalui sektor pariwisata. Sugiono mengungkapkan bahwa minat wisatawan asal Oman terhadap destinasi Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Tidak hanya Bali, wisatawan Oman kini mulai menjelajahi destinasi lain seperti Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Lombok. Ini menunjukkan bahwa branding pariwisata kita berhasil menjangkau pasar Timur Tengah secara lebih luas,” jelasnya.
Sementara itu, Duta Besar Oman menyampaikan keinginan pemerintah Oman untuk menyambut lebih banyak wisatawan dari Indonesia. Menurutnya, Oman memiliki kekayaan budaya, sejarah Islam, dan keindahan alam yang sangat potensial untuk dinikmati oleh wisatawan Indonesia.
“Interaksi antarmasyarakat sangat penting untuk mempererat pemahaman antarbudaya dan menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat antara dua bangsa,” tutur Al Shanfari.
Komitmen Terhadap Diplomasi dan Hubungan Politik
Dalam forum yang sama, kedua pejabat juga menyepakati pentingnya peningkatan intensitas dialog politik tingkat tinggi. Mereka sepakat untuk mempercepat proses persiapan pelaksanaan Konsultasi Politik RI-Oman ke-2, yang akan menjadi wadah diskusi strategis lintas sektor.
Pertemuan tersebut juga menjadi bagian dari upaya aktif Indonesia dalam memperkuat jaringan diplomatik global, khususnya dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia ingin berperan lebih dalam menjaga stabilitas dan perdamaian regional melalui pendekatan diplomatik yang inklusif dan konstruktif.
“Hubungan dengan Oman memiliki dimensi strategis yang tidak hanya terbatas pada ekonomi, tetapi juga menyentuh isu-isu keamanan kawasan dan diplomasi multilateral,” tegasnya.
Indonesia dan Oman telah menjalin hubungan diplomatik resmi sejak tahun 1978. Dalam kurun waktu tersebut, relasi kedua negara berkembang pesat, tidak hanya dalam lingkup bilateral tetapi juga dalam kerja sama regional dan multilateral.
Pada tahun 2024, Oman tercatat sebagai mitra dagang ketiga terbesar Indonesia dari kawasan Timur Tengah, serta negara asal wisatawan asing keempat terbanyak dari wilayah tersebut. Capaian ini menunjukkan bahwa Oman merupakan mitra yang semakin penting dalam strategi kebijakan luar negeri Indonesia.
Baca Juga : Resmikan 17 Stadion Berstandar FIFA, Prabowo: Ini Prestasi Pemerintah Jokowi
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI dan Duta Besar Oman tersebut menandai babak baru dalam upaya peningkatan hubungan bilateral yang lebih solid dan menyeluruh. Dengan fondasi yang kokoh dan visi yang selaras, kedua negara diharapkan mampu mendorong kerja sama lintas sektor yang saling menguntungkan, berkelanjutan, dan berkontribusi pada stabilitas kawasan.
Indonesia berkomitmen untuk terus membuka ruang dialog, mempererat jejaring pelaku usaha, serta mendukung pertukaran budaya dan masyarakat sebagai bagian dari diplomasi berbasis kemitraan dan nilai.