Angkut Jemaah Haji RI, Saudia Airlines 2 Kali Diteror Bom dari India, Apa Respons Pemerintah?
Sebuah insiden mengejutkan menimpa maskapai Saudia Airlines yang tengah melaksanakan
misi penting, yakni mengangkut jemaah haji asal Indonesia ke Tanah Suci. Dalam waktu yang berdekatan
dua penerbangan Saudia yang mengangkut jemaah haji Indonesia dilaporkan menerima ancaman bom saat
melintasi wilayah udara India. Peristiwa ini memicu kekhawatiran serius, baik dari kalangan penumpang maupun pemerintah Indonesia.
Meski tidak terjadi ledakan fisik, informasi tentang dugaan bom di dalam pesawat tentu bukan hal yang bisa dianggap remeh.
Dalam dunia penerbangan, isu semacam ini langsung dikategorikan sebagai ancaman terorisme yang harus ditangani dengan protokol keamanan tingkat tinggi.

Kronologi Ancaman Bom di Penerbangan Saudia
Insiden pertama terjadi pada penerbangan SV872 yang bertolak dari Jeddah menuju Jakarta.
Saat pesawat memasuki wilayah udara India, pihak otoritas India menerima informasi bahwa ada potensi ancaman bom di dalam pesawat tersebut.
Sebagai tindakan preventif, pesawat dikawal ketat dan diinstruksikan untuk melakukan prosedur pengamanan ekstra.
Beberapa hari kemudian, kasus serupa kembali terjadi pada pesawat Saudia lainnya yang juga mengangkut rombongan jemaah haji Indonesia.
Ancaman serupa muncul dengan modus yang sama—informasi anonim yang menyebut adanya bahan peledak di dalam kabin.
Kedua pesawat akhirnya mendarat dengan selamat tanpa ditemukan benda mencurigakan.
Namun, ketegangan yang dirasakan oleh penumpang, awak kabin, dan petugas darat tentu tak bisa diabaikan begitu saja.
Respons Pemerintah Indonesia
Menanggapi insiden ini, Kementerian Perhubungan RI dan Kementerian Agama langsung berkoordinasi dengan pihak Saudia Airlines dan otoritas keamanan India.
Pemerintah menegaskan bahwa keselamatan jemaah adalah prioritas utama dan akan memastikan seluruh proses penerbangan haji berlangsung aman hingga seluruh jemaah kembali ke tanah air.
Menteri Perhubungan, dalam keterangannya, mengatakan“Kami telah meminta klarifikasi kepada pihak maskapai dan otoritas penerbangan internasional.
Ancaman seperti ini tidak bisa ditoleransi dan harus ditindak secara serius. Investigasi sedang dilakukan secara menyeluruh.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI telah menghubungi Kedutaan Besar India untuk mendapatkan informasi
resmi dan menyampaikan keprihatinan atas insiden yang terjadi dua kali dalam waktu singkat terhadap penerbangan yang membawa jemaah haji dari Indonesia.
Penanganan di Lapangan: Protokol Keamanan Ditingkatkan
Pasca-insiden, Saudia Airlines meningkatkan pengamanan dalam setiap proses penerbangan, terutama pada penerbangan haji.
Seluruh bagasi diperiksa lebih ketat, dan personel keamanan ditambah baik di darat maupun di dalam pesawat.
Di sisi lain, otoritas penerbangan India juga telah memulai penyelidikan terhadap sumber ancaman bom tersebut.
Dugaan sementara mengarah pada hoaks atau gangguan dari pihak tidak bertanggung jawab, namun penyelidikan lanjutan masih berlangsung.
Pihak Saudia Airlines menyatakan tidak akan mentoleransi segala bentuk ancaman terhadap keselamatan penerbangan dan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dalam investigasi ini.
Dampak terhadap Jemaah dan Jadwal Penerbangan
Meskipun tidak berdampak pada jadwal secara keseluruhan, insiden ini menimbulkan trauma psikologis bagi sebagian
jemaah yang menjadi penumpang dalam penerbangan tersebut.
Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menurunkan tim pendamping ibadah dan psikolog untuk
menenangkan para jemaah dan memberikan edukasi bahwa prosedur keamanan sedang berjalan sesuai standar internasional.
Pihak Garuda Indonesia dan maskapai lain yang terlibat dalam pengangkutan jemaah haji juga turut meningkatkan
kesiagaan dan sistem keamanan mereka sebagai langkah antisipasi.
Baca juga:Cegah Sengketa Pulau Terulang, JK Ingatkan Pemerintah Pelajari Sejarah dan UU
Penutup: Serius tapi Jangan Panik
Insiden ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jemaah haji Indonesia patut disikapi dengan sangat serius.
Namun, masyarakat dan keluarga jemaah di tanah air diimbau untuk tetap tenang karena
semua penumpang dalam kondisi aman dan protokol keselamatan dijalankan secara ketat.