Pemerintah Diminta Terapkan Sistem Pembayaran Nirsentuh Buntut Kecelakaan di Tol Ciawi

Pentingnya Sistem MLFF dalam Menekan Risiko Kecelakaan
Dalam rangka meningkatkan keamanan berkendara di jalan tol, sistem MLFF dinilai sebagai solusi terbaik. Dengan sistem ini, kendaraan tidak lagi diwajibkan berhenti untuk melakukan transaksi tol, sehingga dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan akibat kendaraan yang kehilangan kendali saat berhenti atau melambat.
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa sudah waktunya pemerintah mengganti sistem pembayaran tol konvensional yang mengharuskan penghentian kendaraan sementara. Menurutnya, teknologi seperti MLFF telah diterapkan di berbagai negara maju dan terbukti efektif dalam meningkatkan keselamatan berkendara.
“Pemerintah perlu segera beralih ke sistem pembayaran tol yang lebih modern. Banyak negara telah menerapkan teknologi ini dan terbukti berhasil dalam mengurangi risiko kecelakaan di pintu tol,” ujarnya dalam pernyataan di Gedung DPR RI.
Penerapan teknologi ini juga dinilai sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung modernisasi infrastruktur transportasi nasional guna menghadapi tantangan lalu lintas yang semakin kompleks.
Pemerintah Diminta Terapkan Sistem Pembayaran Nirsentuh Buntut Kecelakaan di Tol Ciawi
Peristiwa kecelakaan tragis di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa, 4 Februari 2025, kembali menyoroti pentingnya perubahan sistem pembayaran tol.
Sebuah truk yang memuat air mineral mengalami gangguan sistem pengereman sehingga menabrak beberapa kendaraan yang tengah mengantre di gerbang tol.
Kapolresta Kota Bogor, Kombes Eko Prasetyo, mengkonfirmasi bahwa delapan orang meninggal dunia dalam kejadian ini, sementara sejumlah korban lainnya mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Ciawi.
Menurut keterangan Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Yudiono, truk tersebut mengalami rem blong sehingga pengemudi tidak dapat menghentikan kendaraannya tepat waktu. “Saat mendekati gerbang tol, truk mengalami kendala pada sistem pengereman dan menabrak kendaraan yang tengah berhenti untuk melakukan pembayaran,” jelasnya.
Kecelakaan ini menandakan betapa pentingnya pembaruan sistem pembayaran tol agar pengendara tidak perlu berhenti di gerbang tol, yang dapat menjadi titik rawan kecelakaan.
Keunggulan MLFF dalam Sistem Transportasi Nasional
Penerapan sistem Multi Lane Free Flow diyakini dapat memberikan berbagai keuntungan bagi pengguna jalan tol, di antaranya:
- Menghentikan kemacetan – Dengan kendaraan tidak perlu berhenti, arus lalu lintas di gerbang tol akan lebih lancar.
- Menekan angka kecelakaan – Tidak adanya kendaraan yang berhenti mendadak dapat mengurangi potensi tabrakan beruntun.
- Meningkatkan efisiensi waktu – Pengguna jalan dapat menghemat waktu perjalanan tanpa harus antre di gerbang tol.
- Mengoptimalkan transparansi transaksi – Teknologi pembayaran otomatis dapat mengurangi risiko kesalahan atau keadaan dalam sistem pembayaran.
- Meningkatkan efisiensi operasional – Operator jalan tol dapat menghemat biaya operasional karena tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja di gardu tol.
Dengan teknologi ini, proses pembayaran akan lebih cepat dan praktis, serta memudahkan
pengendara dalam melakukan perjalanan yang lebih aman dan nyaman.
Tantangan dalam Penerapan MLFF
Meski menjanjikan banyak manfaat, penerapan MLFF di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala.
Salah satu tantangan utama adalah kesiapan infrastruktur. Pemerintah perlu memastikan bahwa seluruh
gerbang tol telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan pembayaran otomatis tanpa kendala.
Tantangan lainnya adalah adaptasi masyarakat.
Masih banyak pengguna jalan yang belum familiar dengan sistem ini, sehingga diperlukan edukasi
dan sosialisasi yang masif agar transisi berjalan lancar.
Pemerintah juga diharapkan menyusun regulasi yang mendukung pelaksanaan MLFF, termasuk mekanisme penegakan hukum bagi pengendara yang belum menerapkan sistem pembayaran tol elektronik.
Selain itu, koordinasi antara pemerintah, operator tol, serta pihak swasta dalam implementasi
teknologi ini harus dipastikan berjalan dengan baik agar sistem ini dapat berfungsi secara optimal tanpa menimbulkan masalah baru.
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan dan lalu lintas yang semakin padat, sistem ini bukan lagi
sekedar inovasi, tetapi suatu kebutuhan yang mendesak untuk diterapkan demi keselamatan dan kenyamanan pengendara di Indonesia.
Apakah Indonesia siap untuk mengadopsi sistem tol nirsentuh sepenuhnya? Mari kita nantikan kebijakan lebih lanjut dari pemerintah