Eks Anggota DPRD Indramayu Disekap Disiksa, dan Dipaksa Jadi “Scammer” di Myanmar
Jakarta – Sebuah video yang viral memperlihatkan empat warga negara Indonesia (WNI) meminta pertolongan kepada pemerintah Indonesia. Salah satu dari empat WNI tersebut adalah Robiin, mantan anggota DPRD Indramayu, Jawa Barat. Mereka mengaku disekap dan disiksa di Myanmar, serta dipaksa untuk menjadi scammer online.
Robiin, yang berasal dari Kecamatan Patrol, Indramayu, pernah menjabat sebagai anggota DPRD Indramayu periode 2014–2019 dari Partai Nasdem. Kasus ini mulai mencuat pada Oktober 2024, ketika Robiin mengirimkan pesan rahasia kepada rekan-rekannya yang juga mantan anggota DPRD Indramayu. Dalam pesan tersebut, ia menggambarkan kondisi memprihatinkan dirinya dan WNI lainnya yang menjadi korban penyekapan.
Belum lama ini, Robiin kembali meminta pertolongan melalui video berdurasi 53 detik yang diunggah di akun TikTok @panglimaaryaduta. Video tersebut telah ditonton lebih dari 5,4 juta kali hingga Jumat (17/1/2025). Dalam rekaman tersebut, Robiin mendesak pemerintah untuk segera membantu mereka keluar dari situasi tersebut.
Asep Kurniawan, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu, membenarkan bahwa salah satu orang dalam video viral tersebut adalah Robiin. “Berdasarkan berkas dan foto yang kami miliki, lalu dicocokkan dengan video, dapat dipastikan salah satunya adalah Pak Robiin,” ujar Asep pada Jumat (17/1/2025).
Langkah Pemerintah dan Koordinasi
Menanggapi kasus ini, pemerintah daerah Indramayu segera bergerak. Asep Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga Robiin untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut yang dapat membantu proses penyelamatan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga, barangkali ada informasi tambahan yang dapat ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Selain itu, Dinas Tenaga Kerja Indramayu berencana mengirimkan surat kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia. Langkah serupa juga akan diajukan kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemP2MI) serta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk mendukung upaya penyelamatan Robiin dan WNI lainnya.
Dukungan dan Harapan Publik
Kasus Robiin telah menarik perhatian publik, khususnya setelah video permintaan tolongnya menjadi viral di media sosial. Banyak pihak berharap pemerintah pusat dan lembaga terkait dapat segera bertindak untuk menyelamatkan para korban.
Sebagai mantan pejabat daerah, kondisi Robiin mencerminkan situasi genting yang juga menimpa banyak WNI lainnya di luar negeri. Diharapkan, langkah-langkah cepat dan terkoordinasi dapat mengakhiri penderitaan mereka dan membawa mereka kembali dengan selamat ke tanah air.
Kasus penyekapan Robiin dan tiga WNI lainnya di Myanmar menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. Melalui koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, kementerian, dan keluarga korban, diharapkan ada solusi cepat untuk menyelamatkan mereka dari kondisi yang mengerikan ini.