Siswa Penerima KJP Gratis Masuk Ancol Mulai April 2025
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memberlakukan kebijakan gratis masuk Ancol bagi siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) mulai April 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya memperluas akses terhadap fasilitas rekreasi dan edukasi bagi pelajar, khususnya dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Kebijakan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama para orang tua dan siswa yang selama ini memiliki keterbatasan untuk mengakses tempat wisata edukatif seperti Taman Impian Jaya Ancol. Pemerintah berharap, melalui langkah ini, siswa dapat memperoleh pengalaman rekreasi yang positif dan membangun, sebagai pelengkap dari proses pembelajaran di sekolah.

Mekanisme Masuk Ancol Gratis Bagi Penerima KJP
Berdasarkan pengumuman resmi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan pengelola PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, siswa yang memiliki Kartu Jakarta Pintar aktif dapat masuk secara gratis ke kawasan Ancol dengan mengikuti ketentuan berikut:
-
Menunjukkan KJP aktif dan Kartu Identitas Diri (KTP/KK/KIA) saat tiba di pintu masuk Ancol.
-
Kuota kunjungan berlaku setiap hari kerja (Senin–Jumat), kecuali hari libur nasional.
-
Setiap KJP berlaku untuk satu orang siswa, dan tidak termasuk pendamping atau keluarga.
-
Tiket gratis hanya mencakup akses masuk kawasan Ancol, tidak termasuk wahana berbayar seperti Dufan, Sea World, atau Atlantis.
-
Pendaftaran kunjungan dapat dilakukan secara daring melalui situs resmi Ancol atau langsung di pintu masuk dengan verifikasi data.
Langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung hak rekreasi anak-anak, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar dan apresiasi terhadap lingkungan sosial dan alam.
Latar Belakang Kebijakan
Pemberian akses gratis masuk Ancol bagi siswa penerima KJP merupakan implementasi dari program Jakarta Ramah Anak dan Inklusif, yang menjadi salah satu prioritas pemerintah provinsi. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan ruang aman dan terjangkau bagi anak-anak dalam mengeksplorasi dunia luar secara sehat dan edukatif.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, dalam konferensi persnya menyampaikan bahwa Ancol adalah salah satu ruang publik yang memiliki unsur edukatif dan hiburan yang seimbang, sehingga sangat cocok menjadi bagian dari program pengembangan karakter anak.
“Kami ingin semua anak Jakarta, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk menikmati ruang rekreasi berkualitas, tanpa harus terbebani biaya. Ini bagian dari prinsip keadilan sosial dalam layanan publik,” ujar Heru.
Manfaat Edukatif dari Rekreasi di Ancol
Ancol tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata populer di Jakarta, tetapi juga memiliki banyak elemen edukatif yang dapat memperkaya wawasan siswa. Di dalam kawasan Ancol, tersedia berbagai fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh pelajar, seperti:
-
Ecopark: Tempat belajar tentang lingkungan, pertanian, dan konservasi alam.
-
Pasar Seni Ancol: Mengenalkan siswa pada seni lukis, patung, dan budaya lokal.
-
Pantai dan kawasan terbuka: Mendukung aktivitas luar ruang dan kebugaran fisik.
-
Galeri seni dan pertunjukan budaya: Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan keragaman budaya Indonesia.
Dengan kunjungan ke tempat seperti Ancol, pelajar bisa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata yang memperluas pemahaman sosial, budaya, dan lingkungan.
Baca juga: WiFi Gratis di Taman Wijaya Kusuma Bikin Pengunjung Betah Berlama-lama
Dukungan dari Sekolah dan Orang Tua
Sejumlah sekolah dan organisasi orang tua murid menyambut baik program ini. Para guru melihat kesempatan ini
sebagai peluang mengintegrasikan pembelajaran luar kelas dalam kurikulum. Sekolah dapat menyusun jadwal kunjungan belajar kelompok ke Ancol sebagai bagian dari program pendidikan karakter atau studi lapangan.
Orang tua juga merasa terbantu dengan adanya fasilitas ini, karena dapat memberikan rekreasi yang sehat bagi anak-anak tanpa menambah beban biaya.
“Selama ini anak-anak kami hanya bisa melihat laut atau pantai dari buku atau TV.
Sekarang mereka bisa langsung datang ke Ancol dan merasakannya sendiri. Ini luar biasa,” kata Siti Rahayu, orang tua siswa SD di Jakarta Barat.
Jumlah Potensial Penerima Manfaat
Menurut data Dinas Pendidikan DKI Jakarta, hingga awal 2025 terdapat lebih dari 800.000 siswa aktif yang terdaftar sebagai
penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP). Jika sebagian besar dari mereka memanfaatkan fasilitas ini, maka jumlah pengunjung Ancol dari program KJP bisa mencapai puluhan ribu per bulan.
Pihak PT Pembangunan Jaya Ancol menyatakan siap untuk menyesuaikan pengelolaan dan kapasitas kawasan demi kenyamanan
semua pengunjung, termasuk penguatan sistem pendaftaran daring dan verifikasi identitas.
Harapan dan Evaluasi Program
Program ini akan terus dievaluasi secara berkala, baik dari sisi teknis pelaksanaan, dampak sosial, maupun efektivitasnya dalam mendukung proses pembelajaran. Pemerintah juga membuka ruang partisipasi masyarakat untuk memberikan masukan atau saran agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan.
Jika evaluasi menunjukkan hasil yang positif, bukan tidak mungkin program serupa akan diperluas ke tempat-tempat edukatif lainnya seperti:
-
Museum Sejarah Jakarta
-
Taman Margasatwa Ragunan
-
Planetarium dan Observatorium Jakarta
-
Perpustakaan dan taman bacaan daerah
Kesimpulan
Mulai April 2025, siswa penerima KJP resmi mendapatkan akses gratis masuk kawasan Ancol,
sebagai bentuk nyata komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menciptakan ruang rekreasi edukatif yang inklusif dan berkeadilan.
Program ini bukan hanya soal wisata, melainkan langkah strategis untuk mendorong pendidikan berbasis pengalaman, pemerataan akses rekreasi, serta pembangunan karakter generasi muda.
Dengan kolaborasi dari pihak sekolah, keluarga, dan pengelola kawasan, diharapkan anak-anak Jakarta dapat tumbuh dengan wawasan luas, sehat jasmani, dan bahagia secara psikologis.