WiFi Gratis di Taman Wijaya Kusuma Bikin Pengunjung Betah Berlama-lama
Fasilitas publik kini semakin berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat modern. Salah satu inovasi yang patut diapresiasi datang dari pengelola
Taman Wijaya Kusuma yang secara resmi menyediakan layanan WiFi gratis bagi seluruh pengunjung. Keberadaan layanan internet
nirkabel ini bukan sekadar fasilitas tambahan, tetapi telah menjadi daya tarik utama yang membuat masyarakat semakin nyaman dan betah berlama-lama di area taman.
Taman Wijaya Kusuma yang terletak di kawasan strategis kota ini dikenal sebagai ruang terbuka hijau yang asri, bersih, dan ramah keluarga.
Kini, dengan kehadiran WiFi gratis, taman tersebut tak hanya menjadi tempat berolahraga atau bersantai, melainkan juga menjadi ruang publik digital yang mendukung kegiatan belajar, bekerja, hingga berkreasi.

Transformasi Ruang Terbuka Hijau Menjadi Ruang Digital
Langkah penyediaan WiFi gratis di Taman Wijaya Kusuma merupakan bagian dari program digitalisasi ruang publik yang dicanangkan oleh pemerintah kota. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan digital, khususnya di ruang-ruang terbuka yang mudah diakses oleh semua kalangan.
Dengan koneksi internet gratis, masyarakat kini dapat mengakses informasi, bekerja secara daring, mengikuti kelas online, maupun mengakses layanan pemerintah digital tanpa harus mengandalkan kuota pribadi. Hal ini tentu menjadi solusi yang sangat relevan di tengah era digitalisasi yang semakin pesat, terlebih setelah pandemi COVID-19 mengubah cara masyarakat dalam belajar dan bekerja.
Suasana Taman yang Semakin Ramai dan Produktif
Sejak layanan WiFi mulai diaktifkan, aktivitas di Taman Wijaya Kusuma mengalami peningkatan signifikan.
Pengunjung dari berbagai kalangan terlihat memanfaatkan fasilitas ini untuk beragam kebutuhan. Mulai dari pelajar yang belajar secara daring di bawah rindangnya pepohonan
pekerja lepas yang menyelesaikan tugas dari laptop mereka, hingga konten kreator yang mengunggah hasil karya mereka langsung dari lokasi taman.
Beberapa warga yang rutin datang ke taman mengaku bahwa layanan WiFi membuat mereka merasa lebih produktif. Salah satu pengunjung, Dika (27)
seorang pekerja remote dari bidang desain grafis, mengatakan bahwa Taman Wijaya Kusuma kini menjadi alternatif kantornya. “Suasananya tenang, banyak tempat duduk, dan koneksi internetnya cukup cepat untuk video call dan upload file,” ujarnya.
Kualitas Internet yang Stabil dan Aman
Pihak pengelola taman memastikan bahwa kualitas koneksi WiFi yang disediakan tetap stabil dan aman digunakan. Dengan menggandeng provider lokal yang andal, WiFi gratis di taman ini memiliki kecepatan rata-rata 20 Mbps, cukup untuk menunjang aktivitas online harian seperti streaming, browsing, hingga video conference.
Fitur keamanan seperti pembatasan akses situs dewasa dan sistem login juga diterapkan demi menjaga kenyamanan pengguna, khususnya anak-anak dan pelajar yang memanfaatkan fasilitas ini. Sistem pembatasan waktu penggunaan pun diberlakukan agar pengguna bergantian dan tidak menyalahgunakan jaringan.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Ekonomi Lokal
Penyediaan WiFi gratis di ruang publik seperti Taman Wijaya Kusuma memiliki dampak luas bagi masyarakat. Selain memberikan kemudahan akses informasi, fasilitas ini juga mendorong munculnya aktivitas ekonomi lokal.
Beberapa pelaku UMKM memanfaatkan keramaian taman untuk membuka lapak makanan dan minuman ringan. Keberadaan pengunjung yang berlama-lama di taman karena koneksi internet turut meningkatkan daya beli di sekitar lokasi.
Hal ini menjadikan taman tidak hanya sebagai pusat kegiatan sosial dan rekreasi, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi mikro.
Baca juga:Ada Efisiensi Anggaran Pemerintah, Pesanan Hotel via OTA Masih Stabil
Dukungan terhadap Pembelajaran Digital
Dalam konteks pendidikan, WiFi gratis ini sangat membantu siswa dan mahasiswa yang mungkin tidak memiliki akses internet di rumah.
Di tengah kebijakan hybrid learning yang masih berlaku di beberapa institusi pendidikan, akses internet gratis di ruang publik seperti ini menjadi penyelamat bagi mereka.
Beberapa komunitas belajar bahkan mulai rutin mengadakan kelas terbuka di taman dengan memanfaatkan koneksi internet yang tersedia.
Kegiatan seperti diskusi buku, belajar bahasa asing, hingga pelatihan coding secara terbuka mulai bermunculan dan membawa warna baru dalam pemanfaatan taman kota.
Upaya Pelestarian dan Pengawasan
Meskipun memberikan dampak positif, penyediaan WiFi gratis juga disertai dengan tantangan, khususnya dalam hal pengawasan dan kebersihan taman.
Pihak pengelola menekankan bahwa pengunjung tetap harus menjaga ketertiban dan kebersihan area taman.
Beberapa peringatan ditempatkan di titik-titik strategis untuk mengingatkan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kenyamanan bersama, dan tidak menggunakan internet untuk hal-hal yang melanggar hukum.
Petugas taman dan relawan juga turut dilibatkan dalam menjaga keamanan serta memberikan informasi kepada masyarakat terkait penggunaan fasilitas WiFi secara bijak.
Langkah Serupa di Lokasi Lain
Melihat keberhasilan program WiFi gratis di Taman Wijaya Kusuma, pemerintah kota berencana untuk mereplikasi fasilitas serupa di taman-taman lain dalam wilayah administratifnya.
Beberapa taman yang masuk dalam rencana berikutnya antara lain Taman Merdeka, Taman Pancasila, dan Taman Pintar.
Diharapkan, dalam beberapa tahun ke depan, seluruh ruang terbuka hijau di kota ini akan terhubung secara digital dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat luas.
Kesimpulan
Penyediaan WiFi gratis di Taman Wijaya Kusuma telah memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat.
Tidak hanya membuat pengunjung betah berlama-lama, tetapi juga mendorong produktivitas, memperluas akses pendidikan, dan menghidupkan ekonomi lokal.
Keberhasilan ini menjadi contoh nyata bagaimana ruang publik dapat dikembangkan secara modern dan inklusif melalui inovasi teknologi.
Dengan perawatan dan pengawasan yang baik, serta partisipasi aktif dari masyarakat, taman ini akan terus menjadi tempat
favorit yang nyaman, aman, dan produktif di tengah hiruk pikuk kota. Langkah ini sekaligus menjadi simbol bahwa kemajuan digital tidak harus mengorbankan ruang
hijau, melainkan bisa berjalan berdampingan untuk masa depan kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan.