Hadapi Berbagai Tekanan Ekonomi, Asosiasi Logistik Sarankan 5 Hal Ini ke Pemerintah
Dalam beberapa bulan terakhir, perekonomian global menghadapi tekanan yang cukup berat. Faktor-faktor seperti kenaikan harga bahan bakar, gangguan rantai pasokan, dan fluktuasi nilai menjadi tantangan besar bagi sektor logistik di Indonesia. Asosiasi Logistik Nasional (ALN) baru-baru ini memberikan lima saran penting kepada pemerintah untuk menjaga stabilitas sektor ini di tengah krisis ekonomi global.

1. Mengurangi Biaya Logistik
Biaya logistik di Indonesia dikenal cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Menurut data terbaru dari ALN, biaya logistik di Indonesia mencapai sekitar 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya sekitar 13%. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah disarankan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol, pelabuhan, dan fasilitas pergudangan yang terintegrasi.
Selain itu, ALN juga mengusulkan adanya kebijakan insentif bagi perusahaan logistik yang mampu menekan biaya operasional melalui penggunaan energi terbarukan atau teknologi efisiensi bahan bakar. Kebijakan fiskal berupa pengeluaran pajak dan angkutan logistik ramah lingkungan dapat membantu meringankan beban biaya transportasi.
2. Memperkuat Digitalisasi Rantai Pasok
Di era digital saat ini, keterlambatan dalam penerapan teknologi dapat menghambat efisiensi sektor logistik. ALN mendorong pemerintah untuk memperkuat infrastruktur digital dengan menyediakan akses internet cepat dan aman, terutama di daerah-daerah yang menjadi pusat logistik nasional.
Platform logistik berbasis digital dapat membantu perusahaan melakukan pelacakan barang secara real-time, mengurangi biaya administrasi, dan mempercepat proses pengiriman. Penerapan teknologi blockchain dalam manajemen rantai pasok juga dapat meningkatkan transparansi dan akurasi data, sehingga meminimalkan risiko kesalahan pengiriman atau kehilangan barang.
3. Meningkatkan Kapasitas SDM Logistik
Salah satu tantangan utama dalam sektor logistik adalah kurangnya tenaga ahli yang kompeten. Banyak perusahaan mengeluhkan kurangnya pekerja yang memahami manajemen rantai pasok secara mendalam. Untuk mengatasi hal ini, ALN menyarankan agar pemerintah bekerja sama dengan institusi pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menciptakan program pelatihan khusus di bidang logistik.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada kemampuan teknis tetapi juga pada penggunaan teknologi digital yang relevan. Pemerintah juga diharapkan memberikan subsidi bagi perusahaan yang berinvestasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia mereka.
4. Meningkatkan Kerja Sama Internasional
Sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang luas, Indonesia sangat bergantung pada kerja sama logistik dengan negara lain. ALN mengusulkan agar pemerintah memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra dagang melalui perjanjian kerjasama logistik internasional.
Kerja sama ini dapat mencakup harmonisasi standar logistik, penghapusan hambatan non-tarif, serta pembentukan koridor logistik bersama. Dengan adanya dukungan dari negara-negara tetangga, pengiriman barang internasional bisa lebih cepat dan biaya bisa ditekan.
5. Perlindungan Terhadap Pelaku Usaha Kecil
Pelaku usaha logistik skala kecil dan menengah juga menghadapi tantangan besar, terutama di tengah tekanan ekonomi global. ALN meminta pemerintah untuk menyediakan bantuan modal serta insentif bagi logistik UMKM yang terdampak oleh kenaikan biaya operasional.
Selain itu, program pendampingan dan akses ke pasar digital juga diperlukan agar UMKM bisa bersaing dengan perusahaan besar. Pemerintah diharapkan membuat regulasi yang tidak hanya menguntungkan pemain besar tetapi juga melindungi keberlangsungan usaha kecil.
Kesimpulan
Tekanan ekonomi global memberikan dampak yang signifikan pada sektor logistik nasional. Melalui lima saran ini, Asosiasi Logistik Nasional berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategi guna menjaga stabilitas sektor logistik di Indonesia. Dengan biaya logistik yang lebih rendah, digitalisasi yang masif, peningkatan kapasitas SDM, kerja sama internasional yang kuat, dan dukungan kepada UMKM, diharapkan sektor logistik mampu bertahan dan berkembang meski di tengah tantangan ekonomi yang berat.