Masuk Danantara Bank BUMN Makin Loyal Tingkatkan Dividen
Pasca bergabungnya bank-bank BUMN dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara)
seluruh bank pelat merah serentak menaikkan rasio dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Kenaikan ini menjadi sorotan karena dividen yield-nya tergolong tinggi, terlebih di tengah tren penurunan harga saham bank BUMN sejak awal tahun.
Masuk Danantara Bank BUMN Makin Loyal Tingkatkan Dividen
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi bank dengan pembagian dividen terbesar. BRI mencatatkan dividen senilai Rp 51,74 triliun atau Rp 343,4 per saham.
Rasio dividen yang dibagikan mencapai 85% dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp 60,15 triliun, naik dari rasio tahun sebelumnya yang sebesar 80%.
Dengan rasio tersebut, pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas (53,18% dari total saham atau sekitar 80,61 miliar lembar) akan menerima dividen sebesar Rp 27,68 triliun.
Bank Mandiri Naikkan Rasio Dividen Jadi 78%
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga turut serta menaikkan rasio dividennya menjadi 78% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 55,8 triliun.
Total dividen yang dibagikan Bank Mandiri mencapai Rp 43,5 triliun, atau Rp 466 per saham, naik dari Rp 353 per saham tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, pemerintah akan menerima dividen senilai Rp 22,62 triliun sebagai pemegang saham pengendali.
Dana dividen yang sebelumnya masuk ke kas negara kini akan dikelola oleh Danantara.
BNI Tingkatkan Rasio Dividen ke 65%
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga meningkatkan rasio dividen dari 50% menjadi 65% atas laba bersih tahun buku 2024.
Total dividen yang dibagikan mencapai Rp 13,9 triliun, dengan pembagian dividen per saham sebesar Rp 374.
Pemerintah sebagai pengendali BNI akan menerima bagian dividen sebesar Rp 8,37 triliun.
BTN Naikkan Rasio Dividen dari 20% Menjadi 25%
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tidak ketinggalan menaikkan rasio dividen dari 20% menjadi 25% atas laba bersih tahun buku 2024.
Dividen per saham BBTN ditetapkan sebesar Rp 53,57 per saham. Pemerintah akan menerima dividen sebesar Rp 451 miliar yang juga akan dikelola oleh Danantara.
Baca juga:Tanggapan Pemerintah dan DPRD Kota Jambi soal Banjir Bertahun-tahun di Permukiman
Dividen Tinggi, Dukungan terhadap Pembangunan Nasional
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyampaikan bahwa besarnya dividen mencerminkan komitmen manajemen untuk terus berkontribusi secara optimal terhadap pembangunan nasional.
Menurutnya, keputusan ini juga menjadi bentuk dukungan pemegang saham terhadap rencana ekspansi bisnis perseroan.
“Keputusan ini juga menunjukkan dukungan kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” kata Darmawan.
Posisi Likuiditas dan Permodalan Tetap Kuat
Secara fundamental, Darmawan memastikan bahwa besaran dividen yang dibagikan telah mempertimbangkan struktur permodalan dan likuiditas perusahaan.
Setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mandiri diproyeksikan tetap kuat di kisaran 19% hingga 20% hingga akhir 2025.
Dengan dividen yang meningkat dan pengelolaan oleh Danantara, sinergi antara bank BUMN dan BPI ini diharapkan memperkuat
peran bank pelat merah dalam mendukung perekonomian nasional melalui kontribusi yang berkelanjutan.