Pasang Atap Baja Ringan, Seorang Pria di Depok Tewas Tersetrum
Hendak Pasang Atap Baja Ringan, Seorang Pria di Depok Tewas Tersetrum
JAKARTA, – Seorang pria berinisial S (32) meninggal dunia akibat tersengat listrik saat memasang rangka atap baja ringan di Jalan Studio Alam TVRI, Sukmajaya, Kota Depok, pada Senin (10/3/2025). Insiden ini menambah daftar kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian terhadap bahaya listrik di area konstruksi.
Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa kecelakaan terjadi ketika korban sedang memasang rangka atap baja ringan sepanjang empat meter. Sayangnya, baja ringan yang dipasang menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi yang ada di lokasi.

“Namun baja ringan tersebut menempel di kabel listrik bertegangan tinggi yang ada di lokasi,” ujar Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Akibat kontak dengan kabel listrik, korban langsung tersengat arus listrik dan kehilangan keseimbangan hingga terjatuh dari ketinggian. Peristiwa ini mengundang perhatian warga sekitar yang segera memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Upaya Penyelamatan
Setelah kejadian, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Hasanah Graha Afiah (RS HGA) untuk mendapatkan pertolongan medis. Tim medis di rumah sakit berusaha memberikan tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawanya.
“Sesampainya di RS HGA, langsung mendapat penanganan medis,” jelas Ade Ary.
Namun, meskipun sudah diberikan pertolongan medis, nyawa S tidak bisa diselamatkan. Dokter menyatakan bahwa korban mengalami luka bakar serius di beberapa bagian tubuhnya, terutama di telapak tangan dan pergelangan kaki, akibat sengatan listrik.
“Luka bakar itu akibat tersetrum dan dia juga luka memar di kepala akibat terjatuh,” tambahnya.
Kondisi Luka dan Penyebab Kematian
Korban mengalami luka bakar yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya, terutama di bagian tangan dan kaki yang menjadi titik masuk dan keluar arus listrik. Selain itu, akibat terjatuh dari ketinggian, korban juga mengalami cedera kepala yang cukup parah.
Beberapa indikasi luka yang ditemukan pada korban antara lain:
- Luka bakar di telapak tangan dan pergelangan kaki
- Memar serius di bagian kepala akibat benturan saat jatuh
- Hilangnya kesadaran akibat sengatan listrik bertegangan tinggi
Sikap Keluarga Korban
Setelah menerima kabar duka, pihak keluarga korban segera mendatangi rumah sakit. Mereka menerima musibah yang terjadi sebagai takdir dan memilih untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad S. Keputusan ini dituangkan dalam surat pernyataan resmi yang dibuat oleh keluarga.
BACA JUGA:Seleksi PPPK di Jateng Disorot, Pemda Dinilai Buka Formasi Tak Sesuai Database BKN
Pentingnya Keselamatan Kerja dalam Pemasangan Atap Baja Ringan
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan kerja, terutama dalam pemasangan atap baja ringan yang dekat dengan sumber listrik. Berikut beberapa langkah pencegahan yang seharusnya dilakukan untuk menghindari kejadian serupa:
- Pengecekan Lokasi Sebelum Memulai Pekerjaan
Sebelum memulai pemasangan atap, pekerja harus memeriksa apakah ada kabel listrik di sekitar area kerja. - Gunakan Peralatan Pelindung Diri (APD)
Penggunaan sarung tangan dan sepatu khusus yang tahan terhadap listrik dapat mengurangi risiko tersengat. - Memastikan Jarak Aman dari Kabel Listrik
Hindari penggunaan bahan konduktif seperti baja ringan di dekat kabel listrik tanpa pengamanan yang memadai. - Koordinasi dengan PLN atau Pihak Terkait
Jika lokasi kerja dekat dengan kabel listrik, sebaiknya berkoordinasi dengan pihak PLN untuk mematikan aliran listrik sementara.
Kesimpulan
Kejadian tragis ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dalam bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi. Sengatan listrik yang terjadi saat pemasangan atap baja ringan di Depok seharusnya bisa dicegah jika langkah-langkah keamanan diterapkan dengan baik.
Pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan sosialisasi terkait keselamatan kerja, terutama bagi para pekerja bangunan yang sering kali kurang memahami risiko dari pekerjaan mereka. Sementara itu, keluarga korban kini hanya bisa merelakan kepergian S dan berharap tidak ada kejadian serupa yang menimpa pekerja lain di masa mendatang.